PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG (Zea mays L.) UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI DI DESA KEBANDUNGAN KECAMATAN BANTARKAWUNG, KABUPATEN BREBES

Integrated Crop Management of Corn Plants (Zea mays L.) to Increase The Income of Farmers in Kebandungan Village, Bantarkawung Sub-district, Brebes Regency

Authors

  • Siti Mudmainah Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Peradaban. Jl. Raya Pagojengan KM. 3 Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes 52276

Abstract

Kebandungan merupakan desa sentra produksi jagung di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. Produksi jagung di kecamatan Bantarkawung pada tahun 2019 berjumlah 20.836 ton, sedangkan pada tahun 2020 mengalami penurunan yang signifikan menjadi 16.446 dengan jumlah penurunan produksi sebesar 4.390 ton. Rendahnya produktivitas jagung karena pengelolaan budidaya yang belum optimal. Penelitian dilaksanakan Februari hingga September 2023 di Desa Kebandungan. Tujuannya untuk menganalisis dan memperoleh informasi teknologi peningkatan produktivitas sebagai sumber pertumbuhan baru jagung di sentra pengembangan Kecamatan Bantarkawung. Responden dalam penelitian ini yaitu petani jagung sebanyak 88 petani. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode pengambilan sampel acak proposional. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif mengunakan skala likert, analisis pendapatan, analisis efisiensi menggunakan R/C Ratio, analisis TIP dan TIH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok berperan dalam meningkatkan pendapatan petani jagung di Desa Kebandungan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil skor sebesar 3.541 (80,72%) pada kelompok tani kooperator yang artinya berperan sangat baik, sedangkan non koperator sebesar 1.750 (19,8%) berperan kurang baik. Total biaya usahatani jagung pada kelompok tani kooperator sebesar Rp9.625.773/Ha/MT dengan penerimaan Rp24.000.000/Ha/MT dan nilai R/C Ratio 2.49 artinya usahatani jagung memberikan keuntungan bagi petani sehingga layak diusahakan. Sedangkan biaya usahatani yang dikeluarkan oleh petani non kooperator adalah sebesar Rp. 17.000.300/Ha/MT, dengan penerimaan sebesar Rp.16.200.000/Ha/MT dan nilai R/C Ratio 0,95 sehingga usahatani non kooperator tidak layak diusahakan. Produktivitas yang dicapai petani kooperator lebih tinggi dari petani non kooperator, sehingga perlu pengembangan lebih lanjut.

Kata kunci: Pengelolaan Tanaman Terpadu,  Jagung, Ekonomi

Downloads

Published

2023-12-31