ANALISIS STRATEGIS KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PRODUKSI BAWANG PUTIH DI INDONESIA: MENGURANGI KETERGANTUNGAN IMPOR

Reducing Import Dependency: A Strategic Analysis of Garlic Trade Policies and Domestic Production in Indonesia

Authors

  • Kres Dahana 1Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen
  • Sugeng Suyatno Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Perwira Purbalingga Jl. S. Parman No. 53 Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30812/jpp.v4i2.2063

Abstract

Bawang putih merupakan komoditas strategis dengan tingkat ketergantungan impor tinggi di Indonesia, mencapai 90,64%. Produksi domestik hanya mampu memenuhi 5–10% kebutuhan nasional, disebabkan oleh keterbatasan lahan, rendahnya adopsi teknologi, dan kebijakan yang kurang mendukung. Ketergantungan impor menciptakan risiko signifikan, termasuk volatilitas harga internasional dan depresiasi nilai tukar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor utama yang memengaruhi volume impor bawang putih melalui pendekatan studi literatur. Data dari 2013–2023 dikumpulkan untuk mengevaluasi kebijakan perdagangan, nilai tukar, biaya transportasi, dan produksi domestik. Hasil menunjukkan kebijakan tarif dan kuota sering menyebabkan kenaikan harga domestik tanpa memperkuat produksi lokal. Sementara itu, depresiasi nilai tukar dan kenaikan biaya transportasi memperparah tekanan ekonomi. Implikasi penelitian ini adalah perlunya diversifikasi negara pemasok, penguatan infrastruktur pertanian, stabilitas nilai tukar, serta reformasi kebijakan wajib tanam. Strategi ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pengembangan ekosistem pertanian berkelanjutan.

Kata kunci:  bawang putih, impor, kebijakan perdagangan, ketahanan pangan, produksi lokal

Downloads

Published

2024-12-31