Arsip

  • PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA DIGITAL DALAM MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
    Vol 1 No 1 (2023)

    Sejatinya pendidikan karakter merupakan proses pembentukan dan pengembangan nilai-nilai, sikap, dan perilaku positif pada individu. Era digital saat ini penggunaan teknologi dan komunikasi semakin mendominasi dalam segala aspek terutama dalam pendidikan. Prosiding ini berisi kumpulan makalah dari berbagai lintas bidang keilmuan dalam pendidikan yang telah dipresentasikan dan didiskusikan dalam Seminar Nasional Pendidikan (SENDIK) tahun 2023 yang diselengggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Peradaban. Kegiatan seminar nasional ini  diselenggarakan pada Sabtu, 21 Oktober 2023 dan dihadiri oleh lebih dari 100 peserta. SENDIK tahun 2023 mengusung tema Pendidikan Karakter di Era Digital untuk Mewujudkan Profil Pelajar Pancasil dengan menghadirkan pemateri Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag (Dosen Universitas Negeri Yogyakarta)  dan Farid Ahmadi, S.Kom. Ph.D (Dosen Universitas Negeri Semarang). Kegiatan ini tidak lepas dari dua tujuan utama kegiatan SENDIK tahun 2023 yaitu tercipta publikasi ilmiah pada jurnal nasional dalam bidang pendidikan dan terjadinya kerjasama bidang pendidikan dalam skala nasional dan internasional dengan harapan memberikan manfaat dan keuntungan pada semua stakeholder.

  • Aktualisasi Literasi Budaya Sekolah Berbasis Multikultural dengan Pemanfataan AI (Artificial Intelligence)
    Vol 2 No 1 (2024)

    Tajuk SENDIK FKIP tahun 2024 ialah “Aktualisasi Literasi Budaya Sekolah Berbasis Multikultural Dengan Pemanfataan AI (Artificial Intelligence)” dengan dua narasumber, yaitu Prof. Dr. Arono, M.Pd. yang merupakan Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Bengkulu dan Dr. Yunus Abidin, M.Pd. yang merupakan Ketua Program Studi S-2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cibiru.

    Penciptaan pengenalan keragaman budaya dapat dilakukan melalui aktualisasi konsep, penerapan, dan contoh dalam pembelajaran pada jenjang sekolah guna pembentukan karakter yang toleran, simpatik, dan berpikiran terbuka selaras dengan nilai-nilai multikultural. Pembelajaran berbasis multikultural sebagai salah satu implementasi mewujudkan pembelajaran diferensiasi dengan pendekatan pembelajaran berkaitan budaya dan masyarakat. Penyiapan diri sebagai bagian dari masyarakat global yang majemuk dan dinamis menjadi urgensi dan tantangan dalam lingkup pendidikan diantarannya melalui pembiasaan literasi budaya sekolah dengan pemanfaatan AI. Realisasi ini tentu perlu didukung kesiapan yang komprehensif, ketersediaan sarana prasana yang diperlukan, dan keterampilan literasi digital bagi seluruh pihak.

    Mengutip dalam “Materi Pendukung Literasi Budaya dan Kewarganegaraan” yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017 menyatakan bila terdapat enam prinsip dasar literasi budaya meliputi a) budaya sebagai alam pikir melalui bahasa dan perilaku, b) kesenian sebagai produk budaya, c) kewarganegaraan multikultural dan partisipatif, d) nasionalisme, e) inklusivitas, dan f) pengalaman langsung. Merealisasikan prinsip dasar tersebut melalui teknologi dalam pembelajaran dapat meningkatkan pengetahuan dan keterlibatan peserta didik dalam belajar, mengeksplorasi budaya secara inovatif, dan menguatkan pengalaman dengan aplikasi interaktif dan kecakapan penggunaan teknologi. Penguatan pemahaman, realisasi, evaluasi, dan tindak lanjut literasi budaya sekolah berbasis multikultural dengan pemanfaatan AI menjadi tajuk yang menarik untuk dibahas dan diskusikan pada kegiatan SENDIK FKIP tahun 2024.