PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MACTH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI POKOK MENGARTIKAN SURAT AD DUHA PADA SISWA KELAS VI SEMESTER 1 MI ISLAMIYAH BABAKAN LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL
DOI:
https://doi.org/10.58436/jdpgsd.v10i2.557Keywords:
Model Pembelajaran, Make a Match, Prestasi BelajarAbstract
Dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas, guru memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan, efektifitas dan kesuksesan guru dalam menyampaikan materi pelajaran memegang peran penting dalam terjadinya transfer of learning. Demikian penting peran seorang guru di dalam kelas, maka inovasi dan berbagai perbaikan hendaknya mampu dilakukan oleh seorang guru agar proses pembelajarannya berjalan dengan baik dan berhasil secara efektif. Demikian juga dengan pembelajaran Qur’an Hadits pada materi mengartikan surat Addhuha kelas VI di MI Islamiyah Babakan Tegal. Dari studi pendahuluan diketahui bahwa prestasi belajar belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal dan aktifitas belajarnyapun rendah. Dari sinilah kemudian diras perlu untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk dapat meningkatan prestasi belajar siswa dan meningkatkan aktivitas selama pembelajarannya. Dengan mengangkat masalah apakah metode make a match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok mengartikan surat Al Adduha pada siswa kelas VI Semester I MI Islamiyah Babakan Kec Lebaksiu Kabupaten Tegal? Dan apakah metode pembelajaran make a match dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok mengartikan surat Ad Duha pada siswa kelas VI Semester I MI Islamiyah Babakan Kec.Lebaksiu Kabupaten Tegal?
Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kualitatif deskriptif dengan menggunakan dua siklus penelitian. Dan pada masing-masing siklus menggunakan empat langkah, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, evaluasi dan refleksi.
Melihat hasil perbaikan pembelajaran pada tiap siklusdiketahui bahwa proses telah mencapai ketuntasan belajar, karena hasil akhir sudah memenuhi harapan guru. Selain hasil belajar yang meningkat ditemukan pula adanya peningkatan motivasi belajar dan kemandiriannya, yaitu siswa lebih mantap dalam mengerjakan soal latihan secara mandiri yang biasanya suka melihat hasil kepada teman, meminta bantuan guru, dan tidak mau mengerjakan soal. Pada akhir siklus II diketahui dari 24 siswa seluruhnya mengerjakan soal secara mandiri, penuh antusias, menggunakan waktu yang tersedia secara optimal. Dengan demikian perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan sampai akhir siklus II, melalui penerapan metode latihan dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.