Penggunaan Media Kartu Kata dan Pembelajaran Model Make a Match sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kalimat Beraksara Jawa dan Aktifitas Belajar pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Pangkah Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016
DOI:
https://doi.org/10.58436/dfkip.v6i1.1184Keywords:
Media Kartu Kata, Model Make A Match, Kemampuan Membaca Kalimat Beraksara Jawa, Aktifitas BelajarAbstract
Penelitian ini berangkat dari kenyataan di SMP Negeri 1 Pangkah, pada awal semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016 hasil belajar Bahasa Jawa Kelas VII E belum mencapai hasil yang dilharapkan karena rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa ditunjukkan oleh kenyataan kurangnya aktivitas belajar siswa dalam mengikuti proses belajar di kelas. Penelitian ini difokuskan pada pertanyaan: “Apakah penggunaan media kartu kata dan penerapan pembelajaran model Make A Match mampu meningkatkan kemampuan membaca dan aktivitas siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Pangkah semester genap tahun pelajaran 2015/2016?†Variabel – variabel yang diteliti adalah: 1). Variabel terikat (dependent variable) yaitu hasil belajar dan aktivitas. 2). Variabel bebas (independen variable) yaitu penerapan model Make A Match. Metoda dalam pengumpulan data adalah teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa dalam bentuk nilai hasil belajar dan teknik observasi dilakukan secara kolaboratif guna merekam aktivitas siswa dalam pembelajaran dan mengetahui kemajuan proses pembelajaran dari siklus ke siklus. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Pangkah Semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 34 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah diskripsi komparatif dengan membandingkan nilai tes awal (ulangan pertama) dan tes antar siklus dengan indikator kinerja yang ditetapkan. Sedangkan hasil observasi dan refleksi yang dianalisis dengan diskripsi kualitatif yang dilakukan secara kolaboratif. Dari hasil analisis data, dinyatakan: 1). Kondisi awal, bahwa daya serap klasikal yang merupakan hasil belajar seluruh siswa hanya mencapai sebesar 47,06% berarti berada dibawah ketentuan yang telah ditetapkan sebesar 80% (kondisi ideal). 2). Pada Siklus 1, bahwa daya serap klasikal mencapai sebesar 79,41% yang berarti masih dibawah ketuntasan kelas. 3). Pada Siklus 2, bahwa daya serap klasikal mencapai sebesar 85,29% berada diatas ketuntasan kelas yang telah ditetapkan 80%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dengan model Make A Match pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Pangkah semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016.