Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA FISIKA Pokok Bahasan Kalor Jenis Zat dengan Menerapkan Pendekatan SAVI (Somatic-Auditory-Visual-Intellectual) pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Kedungbanteng
DOI:
https://doi.org/10.58436/dfkip.v3i2.502Keywords:
motivasi, prestasi belajar, SAVIAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA Fisika pokok bahasan kalor jenis zat pada siswa kelas siswa kelas VII A SMP N 1 Kedungbanteng tahun pelajaran 2016/2017 dengan diterapkannya pembelajaran fisika menggunakan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, and Intellectual). Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Apakah dengan menggunakan pendekatan SAVI dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA Fisika pokok bahasan kalor jenis zat pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kedungbanteng Tahun Pelajaran 2016/2017?. Penelitian ini menggunakan pendekatan SAVI. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kedungbanteng Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 36 siswa dengan jumlah dengan masing-masing siklus dilaksanakan dengan 4 (empat) tahapan yaitu; perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Kesimpulan dari hasil penelitian tindakan kelas adalah dengan penerapan pendekatan SAVI pada siswa kelas VII A SMPN 1 Kedungbanteng selama 2 siklus dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA materi kalor jenis zat. Motivasi belajar siswa menunjukkan peningkatan dari 75% pada siklus 1 dengan kriteria sedang menjadi 77,78% pada siklus 2 dengan kriteria sangat tinggi. Meningkatnya persentase motivasi belajar siswa pada siklus 2 ditunjukkan dengan meningkatnya keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan prestasi belajar siswa meningkat dari rata - rata 74,47 pada siklus 1 menjadi 82,05 pada siklus 2 dan ketuntasan belajar siswa meningkat dari 75% pada siklus 1 menjadi 91,67% pada siklus 2 dan telah melampaui KKM 73, sehingga siklus dapat dihentikan.