UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L) TERHADAP PERTUMBUHAN Pityrosporum ovale MENGGUNAKAN METODE DIFUSI CAKRAM

Penulis

  • Vita Devi Khubaesaroh Progam Studi Farmasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Peradaban, Jalan Raya Pagojengan Km 3 Paguyangan Brebes, Jawa Tengah 52276, Indonesia
  • Aulia Rahman Progam Studi Farmasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Peradaban, Jalan Raya Pagojengan Km 3 Paguyangan Brebes, Jawa Tengah 52276, Indonesia
  • Resa Frafela Rosmi Progam Studi Farmasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Peradaban, Jalan Raya Pagojengan Km 3 Paguyangan Brebes, Jawa Tengah 52276, Indonesia

Abstrak

Pityrosporum ovale merupakan mikroorganisme penyebab penyakit infeksi. Untuk mengatasi masalah infeksi dapat menggunakan bahan alam yang mengandung senyawa pikoretin, berberin dan palmatin yang termasuk dalam senyawa golongan alkaloid, Flavonoid, saponin dan tanin salah satunya terdapat pada daun seledri (Apium graviolens L). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak klorofom dan etanol 70% terhadap daya hambat pertumbuhan Pityrosporum ovale, mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak daun seledri terhadap Pityrosporum ovale, serta mengetahui perbedaan aktivitas antifungi dengan penggunaan berbagai penyari terhadap Pityrosporum ovale. Ekstrak yang diperoleh dengan menggunakan metode maserasi, dilakukan dengan maserasi selama 3x24 jam dengan klorofom dan etanol 70%. Diperoleh hasil maserat dengan dua penyari kemudian di evaporasi dan di sempurnakan menggunakan waterbath sampai didapatkan ekstrak kental daun seledri. Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan menggunakan media Potato Dextro Agar dan metode difusi cakram dibuat dengan konsentrasi 15%, 25% dan 35% dari ekstrak daun seledri masing-masing penyari. Hasil penelitian membuktikan adanya aktivitas antifungi ekstrak daun seledri terhadap Pityrosporum ovale pada masing-masing penyari yaitu penyari etanol 15%, 25% dan 35% berturut-turut sebesar 6,5 mm; 13 mm dan 15,5 mm. Sedangkan dalam penyari kloroform 15% ,25% dan 35% berturut-turut sebesar 9 mm; 11 mm dan 13,5 mm. Kontrol positif sampo Ketomed pada pelarut etanol sebesar 17,5 mm dan pada pelarut klorofom sebesar 17 mm. Kontrol negatif dengan pelarut DMSO 10% tidak menunjukkan adanya aktivitas antifungi. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa konsentrasi 35% pada kedua penyari memiliki aktivitas antifungi tertinggi dalam menghambat pertumbuhan Pityrosporum ovale.

 

Kata kunci: Daun seledri, Antifungi, Pityrosporum ovale, Daya Hambat, Metode Difusi Cakram

Diterbitkan

2023-02-06

Cara Mengutip

, , & . (2023). UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L) TERHADAP PERTUMBUHAN Pityrosporum ovale MENGGUNAKAN METODE DIFUSI CAKRAM. Jurnal Farmasi Universitas Peradaban, 3(1). Diambil dari https://journal.peradaban.ac.id/index.php/ppj/article/view/1331

Terbitan

Bagian

Vol 2 No 1 (2021): Pharmacy Peradaban Journal (Pharm. PJ): Jurnal Farmasi Univer

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama