Monitoring Efek Samping Amoxicillin Dan Cotrimoxazole Pada Pasien Anak Di Puskesmas Paguyangan Tahun 2022

Penulis

  • Siska Ayu Efendy
  • Aziez Ismunandar
  • Luthfi Hidayat Maulana

Kata Kunci:

Abstrak

Penggunaan antibiotik amoksisilin dan kotrimoksazol di Puskesmas Paguyangan merupakan jenis antibiotik yang paling sering diberikan pada pasien anak sehingga perlu dilakukan pemantauan efek samping amoksisilin dan kotrimoksazol di Puskesmas Paguyangan guna mencapai keberhasilan terapi obat. dan mengurangi terjadinya resistensi. Mengetahui pola penggunaan amoksisilin dan kotrimoksazol pada pasien anak di Puskesmas Paguyangan, mengetahui efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan amoksisilin pada pasien anak di Puskesmas Paguyangan, mengetahui efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan amoksisilin kotrimoksazol pada pasien anak di Puskesmas Paguyangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dan dengan desain penelitian posspektif melalui wawancara dengan orang tua pasien anak yang mendapatkan resep amoxicillin dan cotrimoxazole melalui handphone selama 24 jam, 48 jam dan 72 jam di Paguyangan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua pasien anak yang mendapatkan antibiotik di Puskesmas Paguyangan, dan tercatat dari bulan Januari sampai Juni 2021 sebanyak 669 pasien. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik puposive sampling dengan melihat subjek sesuai dengan kriteria inklusi. Kriteria inklusi penelitian adalah orang tua pasien anak usia 0-11 tahun yang menebus antibiotik amoksisilin dan kotrimoksazol, data resep dan rekam medis pada Desember 2021, dan orang tua pasien anak yang bersedia menjadi responden dan memiliki telepon seluler. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah pasien anak usia 0-11 tahun yang tidak mendapatkan antibiotik dan orang tua pasien yang tidak bersedia menjadi responden dan tidak memiliki handphone. Hasil pemantauan efek samping penggunaan amoksisilin dan kotrimoksazol pada pasien anak tidak menimbulkan efek samping yang ditunjukkan dengan persentase 100%. Penelitian ini menunjukkan persentase pasien anak yang paling banyak mendapat antibiotik jenis amoksisilin tab 500mg sebesar 64,8% dan amoksisilin syr 125mg/5ml sebanyak 27,8%, persentase anak yang mendapat amoksisilin dan kotrimoksazol terbanyak berusia 5-11 tahun sebanyak sebanyak 68,5%, persentase dosis yang paling banyak diberikan adalah amoksisilin tab 500mg 3 x 1 tab sebesar 24,1%, persentase diagnosis penyakit terbanyak adalah penyakit ISPA sebesar 53,7% dan persentase pengobatan terbanyak selama 3 hari sebesar 66,7%, penggunaan amoxicillin dan cotrimoxazole tidak menimbulkan efek samping yang ditunjukkan dengan persentase 100%.

 

Kata kunci: Amoksisilin, Kotrimoksazol, Pemantauan efek samping obat

Referensi

1. Advisedly, A, T., & Berawi M, M. (2013). Antibiotic Utilization Of Pneumonia In Children Of 0- 59 Month’s Old In Puskesmas Kemiling Bandar Lampung Period Januari-October 2013. Faculty of Medicine Lampung University Kajian Peresepan Antibiotik Penyakit. Jurnal Antibiotik, October, 18–26.
2. Amaral, E. N. (2020). Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Anak Berdasarkan Ketepatan Dosis dan Ketepatan Frekuensi Pemberian di Puskesmas Bergas Pada Tahun 2018. Skripsi. Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran.
3. Amin, M. Al, & Juniati, D. (2017). Klasifikasi Kelompok Umur Manusia Berdasarkan Analisis Dimensi Fraktal Box Counting Dari Citra Wajah Dengan Deteksi Tepi Canny. Jurnal Ilmiah Matematika, 2(6), 34.
4. Benua, G. P., Tiwow, G. A. R., Untu, S. D., & Karauwan, F. A. (2019). Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien ISPA Di Puskesmas Tonusu Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso. Jurnal Biofarmasetikal Tropis, 2(2), 136–140.
5. Eveliani, B. V., & Gunawan, S. (2021). Profil Ketepatan Penggunaan Antibiotik Pada Karyawan Universitas Tarumanegara. Jurnal Muara Medika Dan Psikologi Klinis, 1(1), 30–39.
6. Husna, A. S. (2021). Penatalaksanaan Holistik Scabies pada Anak Usia 4 Tahun di Puskesmas Panjang melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga (Holistic Management of Scabies in a 4 Year-Old- Child at Puskesmas Panjang with Family Doctor Approach). Jurnal Ilmu Medis Indonesia (JIMI), 1(1), 25–38.
7. Jerry. (2017). 69 Evaluasi Kejadian Efek Samping Obat Antibiotika Pada Pasien Rawat Inap. Social Clinical Pharmacy Indonesia Journal Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, 2(1), 69–74.
8. Kemenkes RI. (2019). e-Book Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
9. Khairunnisa, R., Hajrah, H., & Rusli, R. (2016). Profil Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Ispa Di Beberapa Puskesmas Kota Samarinda. Artikel Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-4, 20–21.
10. Komite PPRA. (2016). Panduan Umum Penggunaan Antimikroba. Malang: Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
11. Korompis, F., Tjitrosantoso, H., & Goenawi, L. R. (2013). Studi Penggunaan Obat Pada Penderita Diare Akut Di Instalasi Rawat Inap Blu RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari – Juni 2012. Jurnal Ilmiah Farmasi, 2(01), 42–51.
12. Mahmudah, F., Sumiwi, S. A., & Hartini, S. (2016). Study of the Use of Antibiotics with ATC/DDD System and DU 90% in Digestive Surgery in Hospital in Bandung. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 5(4), 293–298. https://doi.org/10.15416/ijcp.2016.5.4.293
13. Mayrona, C. T., Subchan, P., & Widodo, A. (2018). Pengaruh Sanitasi Lingkungan Terhadap Prevalensi Terjadinya Penyakit Scabies Di Pondok Pesantren Matholiul Huda Al Kautsar Kabupaten Pati. Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 7(1), 100–112.
14. Nur’aini, Miladi, A., & Lestari, A. D. (2014). Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Faringitis Anak di Instalasi Rawat Jalan RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2014. Farmagazine, I(1), 10–17.
15. Ratman, S. H., Untari, E. K., & Robiyanto. (2019). Pemantauan Efek Samping Antibiotik yang Merugikan Pasien Anak yang Berobat di Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur. Jurnal Farmasi Kalbar, 4(1), 1–14.http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfarmasi/article/download/35319/75676582757
16. Rezki, K. (2017). Monitoring Efek Samping Obat Anti-Tuberkulosis (OAT) Pada Pengobatan Tahap Intensif Penderita TB Paru Di Kota Makassar. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 3(1), 19–24.
17. Riskesdas. (2013). Laporan Nasional 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
18. Ristanto, R. (2019). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Simulasi Terhadap Pengetahuan Dan Ketrampilan Dokter Kecil Pada Penanganan Luka Terbuka. Jurnal Kesehatan Mesencephalon, 5(2).
19. Ruminsir, Q. A., Bambungan, Y. M., & Lerebulan, E. F. (2020). Gambaran Pola Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pediatri Infeksi Saluran Penapasan Akut di Puskesmas Tanjung Kasuari Kota Sorong. Jurnal Inovasi Kesehatan, 2(1), 6–12.
20. Samgryce Siagian, H., & Harahap, C. (2021). Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Penyakit Diabetes Melitus Tipe II Di Instalasi Rawat Inap Rsu Karya Bakti Ujung Bandar Rantauprapat. JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda), 4(2), 64–69. https://doi.org/10.52943/jifarmasi.v4i2.532
21. Sukawaty, Y., Helmidanora, R., & Handayani, F. (2018). Profil Peresepan Obat Peyakit Diare pada Pasien Rawat Inap Anak di RSU Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(2), 130–136. https://doi.org/10.30650/jik.v5i2.63
22. Tambunan, T., Rundjan, L., Satari, H. I., Windiastuti, E., Somasetia, D. H., & Kadim, M. (2012). Formularium Spesialistik Ilmu Kesehatan Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia.
23. Tusino, A., & Widyaningsih, N. (2018). Karakteristik Infeksi Saluran Kemih Pada Anak Usia 0- 12 Tahun Di Rs X Kebumen Jawa Tengah. Biomedika, 9(2), 39–46. https://doi.org/10.23917/biomedika.v9i2.5842
24. Utami, R. E. M., Untari, E. K., & Robiyanto. (2018). Monitoring Efek Samping Antibiotika yang Merugikan pada Pasien Anak di Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara Periode November-Desember 2018. Jurnal Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak.
25. Utomo, B. S. ., & Siregar, F. F. . (2018). Profil Klinis Otitis Media Akut di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia. Majalah Kedokteran UKI 2018 Vol XXXIV No.1, XXXIV(1), 1–6.
26. World Health Organization. (2018). WHO Report on Surveillance of Antibiotic.Consumption.http://apps.who.int/iris%0Ahttps://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/277359/9789241514880-eng.pdf
27. Wulandari, A. (2013). Penanganan Diare Di Rumah Tangga Merupakan Upaya Menekan Angka Kesakitan Diare Pada Anak Balita. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
28. Zaini, M., Muliyani, Soediono, J. B., & Destiana, E. (2019). Pola Persepan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Di Poli Anak Rsud Dr. H. M. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2017. Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 2(1), 138–148. https://doi.org/10.36387/jifi.v2i1.306

Diterbitkan

2023-02-06

Cara Mengutip

, , & . (2023). Monitoring Efek Samping Amoxicillin Dan Cotrimoxazole Pada Pasien Anak Di Puskesmas Paguyangan Tahun 2022. Jurnal Farmasi Universitas Peradaban, 3(1). Diambil dari https://journal.peradaban.ac.id/index.php/ppj/article/view/1020

Terbitan

Bagian

Vol 2 No 1 (2021): Pharmacy Peradaban Journal (Pharm. PJ): Jurnal Farmasi Univer

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>